Sunday, January 17, 2016

imgsource: http://purwoudiutomo.com

Liburan kemana aja?
Ah, euforia liburan memang luar biasa. Sanggup membawa pertanyaan yang epik itu tiap tahunnya.

Mungkin beberapa orang memilih untuk menikmati buaian sejuknya hawa pedesaan. Yang lainnya memilih menikmati hangatnya pasir pantai yang menggelitik. Beberapa yang lain barangkali pergi ke tempat yang jarang diketahui orang banyak.
Bagaimana denganku sendiri?

Aku memilih untuk mendaki sebuah gunung yang tengah bergejolak. Ini bukanlah kali yang pertama, sudah berkali-kali ku jejakkan kaki kesini. Dahulu, gunung yang cantik ini memberikan udara yang sejuk, oksigen yang cukup bahkan berlebih bagiku untuk bernafas. Sayang sekali, saat-saat indah itu tidak berlangsung lama.

Entah mengapa, aku tetap mengunjungi gunung itu, meski semakin lama frekuensinya semakin kurang. Dari tiap minggu, jadi tiap bulan, hingga tiap tahun.

Sebenarnya tempat itu tidaklah menyenangkan untuk dikunjungi lagi. Paru-paruku sebenarnya telah sesak terlalu lama menghirup awan tebal disana. Tapi ada sesuatu yang menarik hatiku untuk kesana.

Di puncak gunung nan elok itu bersemayam tiga bongkah emas yang tak ternilai. Sebenarnya emas-emas itu pernah berada di dekatku. Tapi entah kenapa ‘mereka’ bisa berjalan sendiri sampai sejauh itu. Dan sampai saat ini, aku hanya baru berhasil membawa satu bongkah emas.

Karena emas itu, tingginya gunung dan pekatnya awan tebal terindahkan oleh tubuhku yang rapuh ini.

Selama kurang dari satu bulan aku bertahan disana. Sebenarnya masih tidak mau untuk beranjak, but I have to. Ini bukan tempatku. Meski berat, akhirnya kuucapkan selamat tinggal pada kedua emas itu, dan kepada sang gunung.

I’ll be back someday. Ya, aku akan kembali, tapi tidak dengan tangan kosong. Aku akan pergi membawa kedua bongkah emas itu. Membawanya kembali ke sisiku. Kasihan mereka, awan pekat disana semakin pekat saja. Tunggu daku, wahai emasku.


For my precious gold. Actually you are nothing compared to gold or anything shining in this world. You are the reason why I live.

Related Posts:

  • Great Effect of Laughter img source: https://pioneerwoman.files.wordpress.com Laughing can improve our health incredibly. There are some reasons about it. First, people that laugh more often has lower blood pressure than the others that d… Read More
  • Liburan kemana aja? Ini jawabku... imgsource: http://purwoudiutomo.com Liburan kemana aja? Ah, euforia liburan memang luar biasa. Sanggup membawa pertanyaan yang epik itu tiap tahunnya. Mungkin beberapa orang memilih untuk menikmati buaian sejukn… Read More
  • Saat Maut Nyaris di Depan Mata, 2 Maret 2016 Saat itu nyaris memasuki waktu isha. Berarti kira-kira jam 19.40. Aku dan teman sekamar baru saja kembali dari warung membeli beberapa camilan. Aku tengah duduk, menghadap kipas angin, mengusir panas yang begitu menyengat se… Read More
  • Student College Marriage img source: http://s3.amazonaws.com Marriage is a serious choice, but it becomes more interesting; in case, student college marriage. Of course it will be quite difficult for them in young age like college st… Read More
  • Ketika Intuisimu Berbicara: Kisah Para 'Backpackers' Mentari di kota Padang nyaris menggantung di puncak langit kala itu. Saya baru saja menaiki sebuah angkot putih jurusan Tabing dari depan Basko Grand Mall. Belum lama, hanya sekitar lima menit. Saya sedang asyik menikmati la… Read More

0 comments:

Post a Comment

Blogger Tricks

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Text Widget

About me

About Me

My photo
Padang, Air Tawar Barat, Indonesia
Powered By Blogger

Subscribe

Search This Blog

Pinterest