Wednesday, August 31, 2016


Andai mereka tahu, tema yang tertulis pada diary tanggal ini sungguhlah berbeda dari tanggal-tanggal sebelumnya. Bukan tentang cinta-cintaan dan galau-galauan.
31 Agustus 2016. Penghujung Agustus ini ternyata menawarkan tema yang sebenarnya-tidak-baru-juga dalam hidupku. Karena dirimu.
Sungguh ku tak menyangka, wajah dan tingkahmu yang begitu polos dan ceria mampu mengkhianati mataku yang begitu baik melihatmu.
Andai engkau tidak mengkhianatiku, aku sudah seharusnya bisa menghilangkan paradigma buruk pada benda berbentuk kotak berwarna oranye (dan warna-warna lainnya juga) beroda hitam yang bisa berjalan yang ditempeli aneka stiker unik yang acapkali memutar musik yang memekakkan telinga itu.
Siang tadi, engkau dan teman-temanmu memakai baju batik putih berpola biru gelap melingkar yang indah serta celana panjang biru tua yang rapi. Tipikal pelajar Indonesia yang baik. Oh, please.
Andai engkau tidak memakai seragam batik yang memikat itu, aku bisa lebih mengetahui maksud dan tujuan engkau dan teman-temanmu memilih duduk melingkariku. Padahal banyak bangku lain yang masih kosong. Sungguh, sedari awal kita bertemu perasaanku memang tidak enak juga.
Andai engkau melihatku beberapa hari ke depan, memakai baju safari kuning tua yang bersahaja itu, yang setiap hari dipakai oleh manusia-manusia mulia yang mengajarimu huruf dan angka, engkau bisa jadi telah khilaf mengkhianati jenis manusia yang dikatakan pahlawan yang tidak memiliki tanda jasa itu.
Ah, ya sudahlah. I’m okay. 나는 괜찬하.
Andaikan engkau dan kawan-kawanmu tidak mengkhianatiku, aku dan kawanku tidak harus memutari seperempat ibukota berulang kali, mencari-cari yang engkau ambil. Namun tak mengapa, kawan-kawanku adalah orang yang baik. Hari itu aku bersyukur melihat betapa mereka menghiburku sedemikian rupa akibat pengkhianatan yang kalian lakukan. Semoga engkau diberikan yang lebih baik lagi daripada itu, ucap salah seorang kawanku.
Andaikan engkau dan kawan-kawanmu tidak berkhianat. Perlu diketahui, yang telah kalian rampas itu adalah dari keringat, oleh keringat, dan untuk keringat.

*Padang, 1 September 2016. Pukul 3.01.

Related Posts:

  • Liburan kemana aja? Ini jawabku... imgsource: http://purwoudiutomo.com Liburan kemana aja? Ah, euforia liburan memang luar biasa. Sanggup membawa pertanyaan yang epik itu tiap tahunnya. Mungkin beberapa orang memilih untuk menikmati buaian sejukn… Read More
  • Saat Maut Nyaris di Depan Mata, 2 Maret 2016 Saat itu nyaris memasuki waktu isha. Berarti kira-kira jam 19.40. Aku dan teman sekamar baru saja kembali dari warung membeli beberapa camilan. Aku tengah duduk, menghadap kipas angin, mengusir panas yang begitu menyengat se… Read More
  • The Hot Escape of Semut Merah Taken from http://3.bp.blogspot.com/ Tulisan ini berawal dari rasa bersalah pada sekelompok semut merah yang tanpa sengaja telah mengajarkan saya arti kehidupan. *** Sungguh, saya benar-benar terkejut dan kesal sa… Read More
  • Ketika Intuisimu Berbicara: Kisah Para 'Backpackers' Mentari di kota Padang nyaris menggantung di puncak langit kala itu. Saya baru saja menaiki sebuah angkot putih jurusan Tabing dari depan Basko Grand Mall. Belum lama, hanya sekitar lima menit. Saya sedang asyik menikmati la… Read More
  • Saya, Kagome dan Shikon no Tama Anime yang satu ini tidak pernah lepas dari saya sejak kecil, sejak SD dulu. Kenapa? Karena saya telah jatuh hati dengan serial ini sejak pertama kali menatapnya di layar televisi. I don’t know why, its complicated plot … Read More

0 comments:

Post a Comment

Blogger Tricks

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Text Widget

About me

About Me

My photo
Padang, Air Tawar Barat, Indonesia
Powered By Blogger

Subscribe

Search This Blog

Pinterest